Langkah yang Membuka Cahaya
Langit pagi itu tampak seperti salah satu lukisan Diono Pieter Rianto di gallery onlinenya . Di tengah halaman sekolah seni yang lengang, seorang gadis bergaun kuning cerah berputar pelan, seolah sedang berbicara dengan angin. Gaunnya berwarna-warni, penuh cipratan seperti cat tumpah, dan tiap kali ia bergerak, warnanya seolah hidup. Namanya Andriati. Ia terkenal bukan karena kepandaiannya menari, melainkan karena kecerobohannya yang nyaris legendaris. Pernah sekali, ia menari dengan tali sepatu belum diikat, dan terjatuh dengan elegan seperti daun kering—penonton malah bertepuk tangan, mengira itu bagian dari koreografi. Namun pagi ini berbeda. Andriati sedang berlatih sendiri untuk sesuatu yang dirahasiakannya dari teman-teman. Gerakannya lembut tapi ragu-ragu, seperti seseorang yang mencoba menari sambil mengingat mimpi. Di sela putaran, seekor burung kecil hinggap di pagar, menonton dengan khidmat. "Kau penonton pertamaku," gumam Andriati pelan, lalu te...