Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Senyum Misteri Van Gembrang

Gambar
Van Gembrang berdiri dengan tangan bersedekap, wajahnya setengah serius, setengah bingung. Kemejanya yang agak kusut membuatnya tampak seperti seseorang yang baru saja selesai menghadapi perdebatan panjang dengan setrika yang kalah telak. Ia menatap dinding tua di sampingnya seolah dinding itu menyimpan jawaban dari teka-teki besar yang menghantuinya sejak pagi: mengapa sandal sebelah kiri hilang begitu saja di depan pintu rumah? Orang-orang yang lewat hanya menoleh sekilas. Ada yang berbisik, "Itu si Van lagi mikir berat, pasti soal hidup," padahal kenyataannya ia sedang membandingkan, apakah lebih hemat membeli kopi sachet isi dua puluh atau menabung untuk beli mesin kopi yang katanya bisa membuat hidup lebih elegan. Namun, di balik tatapan tenang itu, Van Gembrang tahu, hari itu tidak akan biasa. Ada sesuatu menunggunya di tikungan gang—sesuatu yang akan mengubah cara ia memandang dunia. ---ooOoo--- Ketika Van Gembrang melangkah ke tikungan gang, matan...

Legenda Donat Kentang

Gambar
Di sebuah sore yang malas, ketika angin berhembus pelan dan daun-daun pohon jambu bergoyang seakan sedang menari, muncullah seorang perempuan muda dengan langkah yang penuh hati-hati. Ia mengenakan rok jingga bercorak sederhana dan atasan ungu yang tampak kontras, namun justru itulah yang membuatnya terlihat berbeda. Rambut cokelat bergelombangnya tergerai, dihiasi pita merah muda yang membingkai wajahnya. Namanya Ratna. Setidaknya begitu ia memperkenalkan diri pada siapa pun yang bertanya, meski sebenarnya banyak orang lebih mengenalnya dengan sebutan "Gadis Rok Jingga" . Julukan itu bukan tanpa alasan. Setiap kali ia berjalan melewati gang sempit, orang-orang selalu memperhatikan rok jingganya yang mencolok, seakan kain itu memiliki cerita sendiri. Ratna bukan tipe orang yang suka menjadi pusat perhatian. Justru ia sering salah tingkah bila ada yang menatap terlalu lama. Namun, entah mengapa, ia selalu memilih rok itu. Mungkin karena ia merasa rok tersebut ...

Rahasia dari Halaman

Gambar
Dalam balutan sinar pagi, halaman rumah bata merah terlihat diam dan menenteramkan. Burung-burung kecil berloncatan di ranting pohon, seakan ikut bergembira menyambut matahari yang baru saja naik. Di sudut halaman, sebuah meja kayu sederhana sudah dipenuhi aroma teh melati yang harum. Uapnya tipis-tipis naik, membuat udara terasa lebih ramah. Dua perempuan duduk berhadapan di kursi kayu. Satunya mengenakan baju biru, wajahnya teduh dengan senyum yang selalu siap muncul. Satunya lagi memakai blus merah muda, matanya berbinar seolah siap dengan cerita baru yang akan dilontarkan. Mereka tampak akrab, seperti dua sahabat yang sudah ribuan kali saling mengulang percakapan kecil yang tak pernah bosan. "Kalau saja teh ini bisa bicara," ujar yang berbaju merah muda sambil menahan tawa kecil, "pasti ia protes karena tiap pagi harus mendengar keluhan kita." Yang berbaju biru terkekeh. "Ah, kalau teh bisa bicara, ia mungkin malah minta tambahan gula b...

Kotak Kayu yang Membawa Rahasia

Gambar
Di sebuah ruangan kayu sederhana, seorang pria duduk bersila dengan sebuah kanna—serutan kayu tradisional—di tangannya. Namanya Seno. Wajahnya serius, namun ada gurat kehangatan yang sulit disembunyikan. Setiap kali bilah tajam itu meluncur di atas papan, gulungan tipis kayu jatuh ke lantai, seperti mie instan yang gagal masuk ke panci. "Kalau ini dikumpulkan, bisa jadi bantal empuk," gumam Seno sambil menepuk-nepuk serutan yang menumpuk di kakinya. Humor kecil itu membuat dirinya sendiri terkekeh, meski ia tahu tak ada siapa pun yang mendengar. Pekerjaan ini bukan sekadar rutinitas bagi Seno. Setiap tarikan serut adalah percakapan sunyi antara dirinya dan kayu. Ia percaya, setiap kayu punya rahasia. Ada yang keras kepala, ada pula yang jinak seperti kucing tidur. Dan hari itu, kayu di depannya benar-benar cerewet. Bilahnya meluncur dengan suara sreeet panjang, seolah kayu ingin berkata, "Pelan sedikit, aku sedang mengantuk." Namun, keseriusan Sen...

Gadis Berkepang Dua di Tepi Jalan

Gambar
Di sebuah desa yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang gadis muda bernama Rara Gembling . Rambutnya selalu dikuncir kepang dua, seakan menjadi ciri khas yang tak pernah ia tinggalkan. Konon, sejak kecil ia sudah terbiasa dikepang ibunya, dan hingga kini, kebiasaan itu terbawa seperti tradisi kecil yang tak pernah usang. Pagi itu, Rara Gembling berjalan di jalan setapak bambu yang membelah hamparan padi. Angin membawa aroma tanah basah setelah hujan semalam. Langkahnya ringan, meski wajahnya menyimpan tanda-tanda kebimbangan. Ia mengenakan gaun sederhana berwarna hijau muda, membuatnya tampak seperti bagian dari alam yang mengelilinginya. Seorang anak kecil berlari melewatinya sambil membawa layang-layang. "Kak Rara, hati-hati jangan sampai tersesat!" teriak si anak dengan tawa nakal. Rara Gembling tertawa kecil, "Kalau tersesat di sini, nanti aku jadi orang-orangan sawah." Anak itu makin keras tertawanya sebelum menghilang di tikungan jalan....

Postingan populer dari blog ini

Kain Batik dan Rahasia di Balik Pagar

Langkah-Langkah Lela

Cerpen : Sulam Emas Di Ladang Senja