Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Cerpen: Widuri

Gambar
Cerpen : Jelajahi kisah penuh makna dalam cerpen "Widuri" ! Sebuah karya sastra yang mengangkat tema perjuangan, cinta, dan lika-liku kehidupan yang menyentuh hati. Bacalah dan temukan pesan mendalam yang tersembunyi di balik setiap kata. Widuri Di sebuah kota kecil yang sering diguyur hujan, hiduplah seorang perempuan bernama Widuri. Wajahnya elok bagai rembulan di malam purnama, namun matanya selalu menyimpan kesedihan yang tak terungkap. Ia sering terlihat duduk sendiri di bangku taman, menatap rintik hujan seolah menunggu sesuatu—atau seseorang. Pada suatu senja, ketika langit baru saja menitikkan hujan ringan, seorang pemuda bernama Arka melihatnya dari kejauhan. Widuri duduk di bawah cahaya remang yang menyelinap melalui awan, wajahnya diterangi warna-warni pelangi yang muncul sesaat. Ada sesuatu tentang perempuan itu yang membuat Arka tak bisa berpaling. Tanpa disadarinya, langkahnya membawanya mendekat. Widuri menoleh, lalu tersenyum....

Cerpen : Rahasia yang Tak Sengaja Terungkap

Gambar
Cerpen : "Setiap rahasia memiliki waktunya sendiri untuk terbuka. Temukan kisah yang menggugah hati tentang persahabatan, kejujuran, dan pilihan yang mengubah segalanya." Di tengah kota yang renta dan berdebu, di antara gedung-gedung kusam yang memelihara rahasia berabad-abad, berdirilah seorang perempuan dengan percaya diri seolah ia baru saja memenangkan lotre dunia. Namanya Livia. Usianya? Tanyakan saja pada angin, karena tidak ada yang bisa menebak pasti. Kadang ia terlihat seperti remaja yang baru saja menemukan toko es krim, kadang tampak seperti wanita dewasa yang sudah mengantongi seluruh trik hidup di saku celana merahnya. Hari itu, matahari bernafas berat di atas langit. Debu menari-nari di udara, dan bau roti bakar dari warung ujung gang bercampur dengan aroma aspal panas. Livia mengenakan tank top abu-abu tipis dan celana merah lebar yang membuatnya tampak seperti pejuang era baru. Dia berdiri di pinggir balkon sebuah gedung tua,...

Cerpen : Bangku Hari Selasa, Sepatu, Senyum, dan Sebuah Pertemuan

Gambar
Cerpen : "Kadang, yang kita butuhkan bukan jawaban, tapi bangku yang nyaman dan seseorang yang duduk diam di sebelah kita." — Temukan kisah Resti dan Arvin yang dimulai dari bangku biasa, tapi membawa luar biasa.   Hari itu Selasa. Hari yang secara ilmiah terbukti paling malas untuk memulai apa pun. Tapi Resti, perempuan 29 tahun dengan sepatu hak pendek warna nude dan senyum setengah matang, justru duduk di bangku taman dengan tenang. Ia bukan pegawai kantoran yang kabur dari rapat, bukan pula pengangguran yang sedang kontemplasi hidup. Ia cuma... butuh duduk. Bangku itu, dari kayu jati yang sudah mulai berderit, berada di halaman belakang kantor tempatnya bekerja. Lokasi yang tidak terlalu ramai, tapi cukup strategis untuk diam tanpa dibilang penyendiri. Dan di sinilah semua mulai terjadi. Seorang pria datang. Kemeja biru muda, celana bahan, sepatu yang jelas-jelas belum disemir tiga minggu terakhir. Ia membawa dua cup kopi, dan entah ...

Cerpen: Lentera Keadilan

Gambar
Cerpen : "Di balik lentera tua itu, ada cahaya yang tak bisa dipadamkan kekuasaan. Bacalah kisah ini, dan temukan bagaimana kebenaran bisa bersinar dari tempat paling sunyi sekalipun." Langit senja memerah di atas Desa Sukamaju, seolah ikut meradang menyaksikan ketidakadilan yang terus menggerogoti hati sebagian warganya. Di balik rimbunnya pohon kelapa, seorang perempuan muda berdiri tegap di depan balai desa, matanya berapi-api, namun bibirnya terkunci rapat. Namanya Sari, seorang guru honorer yang hari itu memutuskan untuk tak lagi diam. Mimpi yang Dipendam Sejak kecil, Sari selalu bermimpi menjadi seorang guru. Namun, di desanya, perempuan dianggap hanya pantas mengurus dapur, sumur, dan kasur. Ayahnya, Pak Kardi, sering berkata, ”Perempuan sekolah tinggi-tinggi buat apa? Ujung-ujungnya juga di dapur!“ Tapi Sari tak menyerah. Dengan tekad baja, ia bekerja serabutan demi membiayai sekolahnya. Ia menjadi tukang cuci, penjaga warung, bahka...

Cerpen : Kisah di Balik Vespa Biru

Gambar
Cerpen : "Jika kamu pernah kehilangan seseorang yang berarti, bacalah cerita ini. Mungkin, seperti Kartono dan Maya, kamu juga punya kesempatan untuk memulai kembali." Matahari sore menyemburatkan cahaya keemasan melalui jendela garasi tua di kawasan Ngampilan, Yogyakarta. Debu-debu beterbangan ketika Kartono membuka pintu kayu yang sudah lapuk. Matanya langsung tertuju pada sebuah Vespa biru tua yang terparkir di sudut, tertutup kain terpal usang. Perlahan, ia menarik kain itu, mengungkap bodi Vespa yang masih kokoh meski penuh goresan kecil. Kartono, pria berusia 45 tahun itu, mengenakan kemeja lengan pendek putih yang sedikit kusut, celana chino cokelat, dan sepatu sneakers hitam yang sudah mulai aus. Rambutnya yang hitam beruban terlihat rapi, tapi kerutan di dahinya menceritakan beban hidup yang ia bawa. Ia menghela napas panjang, lalu duduk di atas Vespa itu. Tangannya mengusap setang kemudi yang dingin, seolah mencoba merasakan kembali ke...

Cerpen : Sulam Emas Di Ladang Senja

Gambar
Cerpen : Sulam Emas Di Ladang Senja Di balik setiap senja, ada kisah yang menunggu untuk diceritakan. Saat senja tiba, harapan dan kenangan bersatu. Mari kita selami kisah ini. Apa yang Anda rasakan saat melihat senja? Setiap senja membawa cerita baru. Jika cerita ini menyentuh hatimu, bagikan dengan teman-temanmu dan biarkan mereka merasakan keajaibannya! #Cerpen" Di ujung barat desa Elmabadi, di mana ladang padi membentang sejauh mata memandang, seorang wanita muda berdiri dengan tenang. Gaun panjangnya yang berwarna beige melambai pelan ditiup angin sore, sulaman emas di tepinya berkilauan tertimpa cahaya matahari yang mulai merendah. Clara—demikian namanya—menatap jauh ke cakrawala, seolah mencari sesuatu yang hanya bisa dirasakan, bukan dilihat. Di sebelahnya, seekor kuda jantan berbulu cokelat kekuningan berdiri dengan gagah. Namanya Atlas, kuda kesayangan keluarga yang telah setia menemani Clara sejak kecil. Tanda putih di dahinya seperti mahko...